Dampak Teknologi Informasi Bagi Dunia Pendidikan
Indonesia sebagai Negara berkembang semakin dituntut untuk mengikuti
arus globalisasi dunia. Manusia dihadapkan dengan berbagai fasilitas dunia
menuju kemakmuran. Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang semakin
mudah dijumpai. Berbagai fasilitas, kualitas dan manfaat yang ditawarkan oleh
teknologi informasi, yaitu memudahkan hidup manusia dalam mengakses berbagai
informasi. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan
kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja,
kapan saja, dan dari siapa saja. Kita ambil contoh saja internet.
Dalam kurun waktu yang amat cepat
beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara
serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada
masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi
berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan
dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan.
Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi
tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan
tuntutan yang berkembang. Semua informasi di input kedalamnya.
Dalam dunia
pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang
positif karena dengan berkembangnya
teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup
signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara
yang berkembang sebelumnya. Jika dilihat pada saat sekarang ini
perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang.
Dampak
Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan
mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan
adanya inovasi e-learning yang
semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya
kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak
mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga
pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Dampak
Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah
terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena
semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan
melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga
pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu
kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih
anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short
span of attention).
Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah
sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta
untuk memfasilitasinya. Informasi melalui media
internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di
Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan
media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola
belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki
kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi
dalam dunia pendidikan. Jika kita bercermin ke negara lain, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal.
Peran pemerintah sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Pemerintah
diharapkan dapat menyamaratakan perkembangan teknologi informasi disemua daerah
di negara ini. Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang
penyampaian proses informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada daerah
atau kota-kota besar saja seperti yang terjadi pada saat sekarang ini, karena
pada kenyataannya peran daerah dalam mendukung perkembangan teknologi informasi
dan perkembangan pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Dengan belum
meratanya penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses
perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi di dunia
pendidikan sangatlah penting.
Dengan adanya teknologi informasi segala macam ilmu
pengetahuan dan informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat.
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan
komunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang
menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Komunikasi sebagai
media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti
telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak
hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus
berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh
informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau
ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir
adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya,
yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah
lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu
suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan
informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning
merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran
dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
- e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
- pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
- memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.
Saat ini e-learning telah berkembang
dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer
Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance
Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing,
ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom),
Teleconferencing, WBT (Web-Based Training).
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam
memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu:
- Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.
- Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru.
- Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik.
TIK telah mengubah wajah pembelajarannya
berbeda dengan proses pembelajaran
tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa
baik di kelas maupun di luar kelas. Di masa-masa mendatang, arus informasi akan
makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia
dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak
mau ketinggalan jaman.
Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses
pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan komputer
dan internet sebagai alat bantu utama. Majalah Asiaweek terbitan 20-27 Agustus
1999 telah menurunkan tulisan-tulisan dalam tema “Asia in the New Millenium”
yang memberikan gambaran berbagai kecenderungan perkembangan yang akan terjadi
di Asia dalam berbagai aspek seperti ekonomi, politik, agama, sosial, budaya,
kesehatan, pendidikan, dsb. termasuk di dalamnya pengaruh revolusi internet
dalam berbagai dimensi kehidupan. Salah satu tulisan yang berkenaan dengan
dunia pendidikan disampaikan oleh Robin Paul Ajjelo dengan judul “Rebooting:The
Mind Starts at School”.
Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa
ruang kelas di era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang
kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer di
mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan
kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom”
atau “ruang kelas maya” sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas
pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut
“interactive learning” atau pembelajaran interaktif melalui komputer dan
internet. Anak-anak berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas
pembelajaran secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh
materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan
belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang
lambat atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan
dirinya. Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih kenyal
atau lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak
sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju
berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi. Dalam situasi
seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan
peran-peran sebagaimana dikemukakan di atas.
bagus artikelnya...
BalasHapusBERMANFAAT..
BalasHapusLUMAYAN ARTIKELNYA
BalasHapusthank's gan infonya !!!
BalasHapususaha tanpa modal
Makasih sob udah share, blog ini sangat membantu saya sekali .......................
BalasHapusbisnistiket.co.id