Anak Perlu Bermain ?
Tuntutan anak
untuk terus berprestasi dan menguasai berbagai keterampilan sudah
merupakan trend di kota – kota besar di Indonesia. Di luar jam sekolah, anak
dipadati dengan berbagai macam kursus, seperti : Kursus pelajaran
(matematika, fisika, ekonomi), Kursus olah raga (renang, tenis, voli),
Kursus alat musik dan seni (piano, biola, gitar, menggambar), Kursus
bahasa asing (Inggris, Mandarin, Jepang).
Memang
persaingan di sekolah semakin lama semakin meningkat. Jadi, dapat
dipahami dari sudut pandang orang tua bahwa mereka ingin memberikan yang
terbaik untuk anaknya. Namun, adakah waktu luang anak untuk bermain?
Manfaat Bermain
Manfaat Bermain
Bermain
merupakan salah satu kebutuhan anak. Tidak seperti tanggapan sebagian
orang bahwa bermain itu hanya buang-buang waktu, sebenarnya banyak
keuntungan yang didapat seorang anak dengan bermain. Manfaat itu antara
lain:
- Berkembangnya kemampuan kinestesik dan motorik anak.
- Berkembangnya otak kanan anak yang berpengaruh terhadap kecerdasan emosional, kreativitas, dan spasial.
- Berkembangnya kemampuan anak untuk bersosialisasi
- Berkembangnya pengetahuan anak tentang norma dan nilai- nilai .
- Berkembangnya kemampuan anak dalam memecahkan masalah,
- Berkembangnya rasa percayaan diri anak.
Dengan
berbagai hal positif yang dapat diambil dari bermain, alangkah baiknya
bila disela-sela kesibukan belajar dan kursus, anak masih memiliki waktu
untuk bermain dan mengeksplorasi dunia sekitarnya. Jadi, permainan
apakah yang menunjang perkembangan anak?
Berbagai permainan anak yang berdampak positif
Dengan kemajuan teknologi, banyak sekali jenis permainan
dan online games yang dirancang untuk mengembangkan kecerdasan anak.
Namun, kekurangan dari jenis permainan ini adalah anak tidak
berinteraksi dengan anak sebayanya atau lingkungan sekitarnya. Ada
baiknya bila kita menengok kembali permainan – permainan tradisional
yang dulu dimainkan oleh orang tua bahkan kakek nenek kita.
Beberapa jenis permainan tradisional untuk anak
Engklek, congklak, lompat tali, bekel, dan tebak – tebakan.
Permainan ini selain membantu mengembangkan logika anak seperti
berhitung, juga membantu mengembangkan kemampuan anak untuk
bersosialisasi.
Permainan petak umpet, petak jongkok, gobak sodor, dan benteng.
Selain melatih anak bersosialisasi, permainan – permainan ini juga
melatih kecerdasan spasial anak. Terlebih lagi, permainan ini juga bisa
dijadikan salah satu bentuk olah raga.
Ajang-ajangan/dagangan, mobil-mobilan dari kulit jeruk, egrang, bola sodok, sepak takraw dan calung.
Jenis permainan ini akan membantu berkembangnya kecerdasan natural anak
karena anak diajak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Mereka diajak untuk membuat mainannya sendiri dari bahan-bahan natural
seperti: tumbuhan, tanah, tanah liat, pasir, genting, batu, dan
buah-buahan.
Terkadang, jauh lebih mudah bagi orang tua untuk
membelikan sofware permainan, komputer, atau televisi untuk menghibur
anak-anaknya. Pandangan masyarakat dengan bermain di luar biasanya
dikaitkan dengan penyakit dan image kotor. Namun, justru permainan
tradisional atau “outdoor games”-lah yang akan membantu pertumbuhan anak
menjadi lebih seimbang. Jadi, biarkanlah anak bermain dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya.
Komentar
Posting Komentar