Saat Ini Kurikulum Pendidikan Terlalu Banyak
Banyaknya kurikulum pendidikan nasional diduga menjadi sebab minimnya penanaman nilai moral positif bagi anak dan remaja.
Banyaknya tugas kurikulum membuat beberapa anak menjadi fobia untuk
sekolah. Mereka menggunakan berbagai alasan dan tidak sempat lagi bagi
orangtua dan guru menanamkan nilai-nilai.
Ini merupakan hasil akhir dari seminar psikologi bertema Peran
Pendidik, Psikolog, dan Orangtua dalam Penanaman Nilai-Nilai bagi Anak
dan Remaja. Seminar nasional ini diselenggarakan di aula kampus Jl Raya
Kaligawe Km 4 oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung
(Unissula) Semarang, Sabtu (21/5).
Dr Seto Mulyadi, Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan
Anak menyebutkan banyaknya salah pengertian di kalangan orangtua saat
ini. Anak yang pintar adalah anak yang jago matematika, menari,
menggambar, atau menulis. Setiap anak berbeda-beda dan harus kita hargai
bakat dan minat mereka terhadap sesuatu.
Hal ini diperparah dengan pengaruh globalisasi yang membuat orang
tidak lagi memperhatikan anaknya. Mereka cenderung untuk menyerahkan
pengasuhan kepada lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal.
Seharusnya pendidikan nasional harus melihat bagaimana kompetensi dan
standar kelulusan yang ramah anak. Rangkaian ini akan dapat menjadi
stimulus bagi kecerdasan anak, seperti angka, gambar, kata, tubuh,
musik, teman, alam, dan diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar