Senin, 02 Juli 2012

Sering SMS di Kelas, Pengaruhi Hasil Belajar Mahasiswa

Mahasiswa yang sering mengirim dan menerima SMS (Short Message Service) selama di kelas, memiliki kesulitan untuk tetap memperhatikan pelajaran dan akibatnya berisiko mendapatkan hasil yang buruk dalam mata kuliah. Hal ini merupakan hasil penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal Communication Education, 4 April 2012.

“Kita melakukan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa, mahasiswa yang memiliki telepon genggam cenderung terbiasa melakukan pengiriman SMS selama kuliah berlangsung.” kata peneliti dalam studi ini, Fang-Yi Flora Wei, Phd.

“Kirim dan terima SMS saat mata kuliah berlangsung membuat perhatian mahasiswa terganggu dan mengakibatkan fungsi kognisi dalam belajar tidak efekif,” tambahnya yang juga profesor di Universitas Pittsburgh, Bradford.

Penelitian ini dilakukan pada sejumlah mahasiswa di Universitas Pittsburgh dengan mengisi kuesioner anonim pada akhir semester. Mahasiswa diminta untuk memberikan jawaban berapa banyak rata-rata SMS yang dikirim atau mereka terima selama kelas berlangsung.

Sulit untuk mengetahui dampak SMS secara langsung terhadap hasil belajar mahasiswa, Wei mengatakan, ia dan rekan peneliti lain memilih menggunakan analisis jalur korelasi antara SMS dengan hasil belajar sebagai metode penelitian dalam mengungkap hubungan antar dua variabel.
Kuesioner tersebut juga mengatakan bahwa mahasiswa yang sering mengirim sms selama kelas berlangsung, kurang bisa mempertahankan fokus perhatian pada dosen mereka.

“Mahasiswa mungkin percaya diri bahwa mereka mampu melakukan multitasking selama kelas berlangsung, seperti mendengarkan kuliah sambil melakukan SMS secara bersamaan,” kata Wei.
“Pokok pertanyaan yang perlu diperhatikan adalah seberapa baik mereka bisa mempertahankan fokus perhatian mereka pada dosen di kelas, bukan seberapa hebat mereka bisa melakukan multitasking,” imbuhnya.

Wei menyarankan, Mahasiswa harus mempertimbangkan kembali untuk membatasi SMS selama kelas berlangsung. Dia tidak berpikir bahwa larangan SMS selama kelas berlangsung akan efektif diterapkan dalam mengurangi hilangnya konsentrasi dan tetap menjaga fokus perhatian mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar