TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Kelompok 6 :
- Husna A. Aritonang (11-046)
- Janpringatan Purba (11-013)
- Putri Azura Ulandari (11-034)
- Christyn Elisabeth S (11-094)
Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan dan seperti yang kita
ketahui bahwa teknologi dan pendidikan berjalan dengan saling
beriringan. Semakin berkembang teknologi, maka pendidikan juga akan
semakin maju. Dapat kita lihat dalam proses belajar-mengajar yang
menggunakan infokus. Dengan adanya infokus proses belajar-menagajar
menjadi lebih mudah dan efisien serta dapat dilihat dalam ruang yang
besar meskipun muridnya ramai. Selain itu, saat ini sudah banyak
software-software yang dibuat untuk menunjang dunia pendidikan.
Contohnya saja SPSS yang mempermudah dalam penghitungan angka-angka
statistik yang sulit dan penggunaan internet yang mempermuudah dalam
mencari jurnal-jurnal.
Di lingkungan sekolah pun demikian, murid-murid dewasa ini tumbuh di
dunia yang jauh berbeda dengan di masa ketika orang tua dan kakek mereka
masih menjadi murid. Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus
menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran di kelas. Murid-murid
saat ini sudah diajarkan mengenal perangkat komputer dan diajarkan
bagaimana cara menggunakannya serta diberikan tugas-tugas yang harus
dikumpul lewat e-mail. Yang diajarkan itu bisa berupa bagaimana
mengoperasikan Ms. Office.
Jadi, jika teknologi tersebut digunakan dalam konteks pendidikan maka
teknologi itu akan semakin bermanfaat dan akan sangat membantu proses
belajar-mengajar. Selain itu, dengan adanya teknologi,
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran akan semakin
mudah di akses.
Jika di lihat dari Standar untuk Murid yang "Melek Teknologi" pada buku
Psikologi Pendidikan karangan John W. Santrock Edisi Kedua, maka
penyebaran penggunaan komputer sudah cukup baik di Indonesia meskipun
masih ada sekolah-sekolah yang pada kelas tersebut belum sesuai dengan
standar seharusnya. Ada beberapa sekolah yang sudah mengajarkan muridnya
mengenai perangkat dan cara mengoperasikannya. Sementara itu ada juga
sekolah yang masih tertinggal dari standar seharusnya.
Jadi, teknologi itu sendiri belum menyebar secara merata di tingkat
pendidikan dan masih ada yang tidak sesuai dengan pencapaian yang
seharusnya.
Berdasarkan pengalaman pribadi kami, pada tahun 2003 saat sekolah sudah
seharusnya menggunakan Sistem Operasi Windows, sekolah kami masih
menggunakan Ms. DOS. Selain itu, saat kami SD dimana beberapa sekolah
mengajarkan muridnya mengenai penggunaan komputer, kami masih tidak bisa
menggunakannya.
Ubiquitous Computing adalah generasi ketiga komputer yang menekankan
pada distribusi komputer ke lingkungan, ketimbang ke personal.
Ubiquitous adalah kebalikan dari realitas virtual. Jika realitas virtual
menempatkan orang di dalam dunia yang diciptakan komputer, ubiquitous
computing akan memaksa komputer eksis di dunia manusia atau dunia
pasca-PC.
Pandangan kami terhadap Ubiquitous Computing adalah baik, karena dengan
adanya Ubiquitous Computing di dunia pendidikan akan semakin mudah bagi
tiap individu untuk mengakses internet dimanapun dan memperoleh
informasi dengan mudah. Dan saat ini sudah merupakan zaman Ubiquitous
Computing meskipun dapat kita lihat bahwa Indonesia masih sangat
tertinggal dari negara lain yang sangat mudah dalam mengakses internet.
Sebagai mahasiswa kami memandang Ubiquitous Computing ini sangat
efisien, karena dengan mudahnya diakses internet mahasiswa jadi bisa
belajar dimanapun meskipun tidak langsung bertatap muka dengan dosen.
Dosen bisa mengadakan kelas online. Manfaat dari Ubiquitous Computing
ini akan sangat terlihat jika kita bisa menggunakannya dengan benar,
masih dalam konteks pendidikan yang seharusnya. Misalnya dengan adanya
smartphone kita bisa mengakses informasi dari internet kapankun kita
mau. Bahkan sudah ada aplikasi untuk menyimpan file berupa Ms. Word dan
lainnya sehingga kita bisa belajar meskipun kita tidak di kelas.
Komentar
Posting Komentar