Selasa, 17 April 2012

Depresi Bisa Diketahui Dengan Tes Darah



Saat saya lagi searching di google, saya menemukan sebuah artikel menarik mengenai Depresi. Ternyata Depresi juga bisa dideteksi dengan tes darah loh. Ini dia artikel yang saya baca itu.

Seseorang yang selalu memasang wajah murung belum tentu sedang depresi, bisa juga sedang cari perhatian atau memang sifat aslinya demikian. Untuk memastikan bahwa seseorang sedang depresi, para ilmuwan kini bisa memakai tes darah.

Selama ini, diagnosis gangguan depresi dilakukan melalui sebuah wawancara terstruktur dengan pasien. Psikiater atau psikolog menanyakan gejala-gejala yang dirasakan pasien, lalu menginterpretasikannya berdasarkan penilaian-penilaian tertentu.

Karena gejala-gejala itu umumnya berupa perasaan dan perilaku yang susah diukur secara pasti, maka penilaiannya cenderung bersifat subyektif. Pasien bisa saja berpura-pura alias tidak jujur tentang kondisinya, sehingga diagnosis menjadi tidak akurat.

Untungnya para ilmuwan dari Northwestern University telah berhasil mengembangkan metode baru untuk mendiagnosis gejala depresi dengan lebih akurat. Caranya adalah dengan melakukan tes darah, sehingga hasilnya benar-benar obyektif karena tidak bisa dipalsukan.

Tes darah untuk mendiagnosis gangguan depresi ini didasarkan pada sejumlah penanda genetik di dalam darah yang mencerminkan kondisi kejiwaan seseorang. Penanda genetik itu tidak ditemukan pada orang-orang yang sehat secara mental sehingga pasti bisa dibedakan.

"Bagi seseorang yang depresi, pada dasarnya setiap aspek dari kognisi, persepsi, suasana hati dan kemampuan interaksi sosialnya terganggu," kata Dr Eva Redei, seorang profesor psikiatri yang mempimpin penelitian ini seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (18/4/2012).

Berdasarkan penelitian awal selama 10 tahun pada hewan, para peneliti berhasil mengidentifikasi 26 penanda genetik yang menandakan gejala depresi. Ujicoba lanjutan pada manusia menunjukkan bahwa 11 di antaranya bisa membedakan depresi mayor biasa dengan yang disertai anksietas atau kegelisahan.

Meski sudah sukses dalam ujicoba pada manusia, alat tes darah untuk mendiagnosis depresi saat ini belum dijual bebas. Alat ini masih harus diuji sekali lagi di level populasi, sebab ujicoba yang sudah dilakukan baru melibatkan 14 orang penderita depresi dan 14 orang yang sehat secara fisik dan mental.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar