INTELEGENSI
Intelegensi ialah kemampuan yang diperlukan untuk bertahan dan masuk dalam suatu kebudayaan (Anastasi,1997). Keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungannya secara terarah.
Komponen intelegensi ada 3 menurut Chaplin :
- Kapasitas : Keseluruhan kemampuan intelektual yang dimiliki oleh seseorang (sulit terukur)
- Potensi : Kemampuan intelektual seseorang yang seharusnyadapat ia tampilkan dan dikembangkan secara maksimal.
- Fungsi : Penampilan tingkah laku seseorang yang menggambarkan tingkat kecerdasannya (bila fungsi berkembang maksimal = potensi)
IQ adalah penghitungan / hasil pengukuran intelegensi.
Intelegensi (Santrock) adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari.
Alfred Binet , inteligensi :
- Kemampuan mengarahkanpikiran dan tindakan
- Kemampuan mengarahkan tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan.
- Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.
Terman, inteligensi adalah kemampuan seseorang untuk berpikir abstrak.
Thorndike, intelegensi adalah kemampuan dalam menghubungkan respon tertentu dengan stimulus tertentu.
Weschler, intelegensi adalah totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasionalserta menghadapi lingkungan secara efektif.
Walter& Gadner, inteligensi adalah serangkaian kemampuanyang memungkinkan individu memecahkan masalah sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.
PENDEKATAN INTELEGENSI
Teori Belajar
- Setiap perilaku yang ditampilkan individu berisikan proses belajar.
- Inteligensi bukanlah sifat kepribadian (trait) namun merupakan kualitas hasil belajar yang telah terjadi.
- Lingkungan pelajar memiliki peran dalam menentukan kualitas perilaku seseorang dan dianggap menentukan relevansi intelegensi seseorang.
Neurobiologis
- Intelegensi memiliki dasar anatomis dan biologis.
- Perilaku intelegensi dapat ditelusuri dasar-dasar neuro-anatomis dan neuro-fisiologisnya.
Psikomotorik
- intelegensi merupakan suatu konstrak atau sifat psikologis yang berbeda-beda kadarnya bagi setiap dua arah study, yaitu. · Bersifat praktis yang menekankan pada pemecahan masalah· Bersifat teoritis yang menekankan pada konsep dan penyusunan teori
Teori Perkembangan
- studi intelegensi dipusatkan pada masalah perkembangan intelegensi secara kuantitatif dalam kaitannya dengan tahap-tahap perkembangan biologis individu.
1. Faktor-Faktor dalam Intelegensi
Dalam intelgensi akan ditemukan faktor-faktor tertentu yang para ahli sendiri belum terdapat pendapata yang sama seratus persen. Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai faktor-faktor dalam intelegensi
1. Thorndike dengan Teori Multi-Faktor
Teori ini menyatakan bahwa intelegensi itu tersusun dari beberapa faktor yang terdiri dari elemen-elemen, tiap elemen terdiri dari atom-atom, dan tiap atom itu terdiri dari stimulus-respon. Jadi, suatu aktivitas adalah merupakan kumpulan dari atom-atom aktivitas yang berkombinasi satu dengan yang lainnya.
2. Spearman
Menurut Spearman intelegensi mengandung 2 macam faktor, yaitu
a) General ability atau general faktor (faktor G)
Faktor ini terdapat pada semua individu, tetapi berbeda satu dengan yang lainnya. Faktor ini selalu didapati dalam semua “performance”.
b) Special ability atau special faktor (faktor S)
Faktor ini merupakan faktor yang khusus mengenai bidang tertentu. Dengan demikian, maka jumlah faktor ini banyak, misalnya ada S1, S2, S3, dan sebagainya sehingga kalau pada seseorang faktor S dalambidang tertentu dominan, maka orang itu akan menonjol dalam bidang tersebut.
Menurut Spearman tiap-tiap “performance” adanya faktor G dan faktor S, atau dapat dirumuskan. P=G+S
3. Burt
Menurut Burt dalam intelegensi terdapat 3 faktor
a) Special ability atau special faktor (faktor S)
b) General ability atau general faktor (faktor G)
c) Common ability atau common faktor disebut juga group factor (faktor C)
Faktor ini merupakan sesuatu kelompok kemampuan tertentu seperti kemampuan kelompok dalam bidang bahasa. Sehingga rumus “performance” menjadi P=G+S+C
4. Thurstone
Thurnstone mempunyai pandangan tersendiri. Dia berpendapat bahwa dalam intelegensi terdapat faktor-faktor primer yang merupakan “group factor”, yaitu.
a) Spatial relation (S)
Kemampuan untuk melihat gambar tiga dimensi
b) Perceptual speed (P)
Kecepatan dan ketepatan dalam mempertimbangkan kesamaan dan perbedaan atau dalam merespon detil-detil visual.
c) Verbal comprehension (V)
Kemampuan memahami bacaan, kosakata, analogi verbal, dan sebagainya.
d) Word fluency (W)
Kecepatan dalam menghubug-hubngkan kata dengan berbagai rima dan intonasi.
e) Number facility (N)
Kecepatan ketepatan dalam perhitungan
f) Associative memory (M)
Kemampuan menggunakan memori untuk menghubungkan berbagi assosiasi.
g) Induction (I)
Kemampuan untuk menarik suatu kesimpulan suatu prinsip atau tugas.
Menurutnya faktor-faktor tesebut berkombinasi sehingga menghasilkan tindakan atau perbuatan yang intelegen.
Komentar
Posting Komentar